Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food, Densitas Energi, Zat Gizi Makro dan Mikro Dengan Status Gizi Pada Remaja SMAN 1 Tanjunganom
Abstract
Latar Belakang: Berdasarkan hasil Riskesdas (2018) menunjukkan 25,7% remaja usia 13-15 tahun dan 26,9% remaja usia 16-18 tahun berstatus gizi pendek dan sangat pendek. Selain itu terdapat 8,7% remaja usia 13-15 tahun dan 8,1% remaja usia 16-18 tahun yang kurus dan sangat kurus, sedangkan prevalensi kegemukan dan obesitas sebesar 16% pada remaja usia 13-15% tahun dan 13,5% pada remaja usia 16-18 tahun. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara konsumsi fast food, kepadatan energi, zat gizi makro dan mikro dengan status gizi. Metode: Metode penelitian menggunakan analisis statistik dengan menggunakan Chi-Square Test. Penentuan sampel berdasarkan metode random sampling dengan jumlah 65 responden. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan konsumsi fast food sering (58,5%), jarang (41,5%). Densitas energi fast food rendah (23%), normal (43%), tinggi (34%). Zat gizi konsumsi fast food energi tinggi (60%), lemak tinggi (81,5%), karbohidrat tinggi (52,3%), natrium tinggi (87,7%). Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi fast food, densitas energi, dan zat gizi makro dan mikro dengan status gizi remaja (p>0.05). Saran: Saran yang dapat diberikan supaya memperhatikan jenis dan variasi makanan yang dikonsumsi dengan kandungan gizi seimbang sesuai kebutuhan perhari.
Kata kunci: Konsumsi Fast Food, Densitas Energi, Zat Gizi Makro dan Mikro, Status Gizi
References
Ambariyati, Y. L., & Kristianingsih, Y. (2017). KONSUMSI JUNK FOOD DAN OBESITAS PADA REMAJA. JPK: Jurnal Penelitian Kesehatan, 7(1), 25–31.
Annisa, P. A., & Tanziha, I. (2014). Densitas energi konsumsi, status gizi, dan daya ingat sesaat anak usia sekolah dasar. Jurnal Gizi Dan Pangan, 9(3).
Arianto, N. T. (2011). Pola makan mie instan: Studi antropologi gizi pada mahasiswa antropologi Fisip Unair. Tersedia Secara Online Di: Http://Web. Unair. Ac. Id/Admin/File/F_34835_31mie. Pdf [Diakses Di Bandung, Indonesia: 1 November 2016].
Bonita, I. A., & Fitranti, D. Y. (2017). Konsumsi fast food dan aktivitas fisik sebagai faktor risiko kejadian overweight pada remaja stunting SMP. Journal of Nutrition College, 6(1), 52–60.
Izhar, M. D. (2020). Hubungan antara konsumsi junk food, aktivitas fisik dengan status gizi siswa SMA Negeri 1 Jambi. 5(1), 1–7.
KEMENKES, R. (2018). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan United Nations Children’s Fund (2017). Laporan Baseline SDG tentang Anak-Anak di Indonesia Jakarta: BAPPENAS dan UNICEF
Kurdanti, W., Suryani, I., Syamsiatun, N. H., Siwi, L. P., Adityanti, M. M., Mustikaningsih, D., & Sholihah, K. I. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas pada remaja. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 11(4), 179–190.
Kurniawati, P. (2017). Gambaran Status Gizi Remaja Putri Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT/U) Di SMA N 1 Minggir Kabupaten Sleman.
Pondang, S., & Adriani, M. (2012). Hubungan Pola Konsumsi, Tingkat Konsumsi dan Frekuensi Sakit Infeksi Dengan Status Gizi (IMT/U) Anak Sekolah. Media Gizi Indonesia, 2(9), 1495–1505.
Rachmanida, N (2018). Analisis Perbedaan Asupan Energi Zat Gizi Makro dan Densitas Energi Makanan Berdasarkan Status Gizi pada Wanita Usia Subur di Wilayah Kecamatan Kebun Jeruk Jakarta Barat. Laporan Akhir. Universitas Esa Unggul.
Rizki, F., & Gz, S. (2013). The miracle of vegetables. Agromedia.
Sugiatmi, S., & Handayani, D. R. (2018). Faktor dominan obesitas pada siswa sekolah menengah atas di Tangerang Selatan Indonesia. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 14(1), 1–10.
Widyastuti, D. A. (2018). Pengaruh Kebiasaan Konsumsi Junk Food Terhadap Kejadian Obesitas Remaja.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.