Pengembangan Tepung Tempe dan Bayam Hijau (Amaranthus Tricolor L) Sebagai Bahan Substitusi Pepaya Sandwich Biskuit untuk Snack Remaja Putri Anemia.

Penulis

  • Ervin Syah Pehlepi Mahasiswa
  • Theresia Puspita poltekkes kemenkes malang
  • I Komang Suwita poltekkes kemenkes malang

DOI:

https://doi.org/10.31290/nj.v1i2.3499

Kata Kunci:

tempeh flour, green spinach (Amaranthus Tricolor L), papaya, sandwich biscuit, anemic teenage girls.

Abstrak

ABSTRAK

ERVIN SYAH PEHLEPI, 2022. Pengembangan Tepung Tempe dan Bayam Hijau (Amaranthus Tricolor L) Sebagai Bahan Substitusi Pepaya Sandwich Biskuit untuk Snack Remaja Putri Anemia. Pembimbing: Theresia Puspita, STP, M.Si dan I Komang Suwita, SST, MP.

 

Anemia merupakan masalah gizi di Indonesia, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 37,1 persen dan terjadi peningkatan pada tahun 2018 sebesar 48,9 persen dengan proporsi anemia sebesar 84,6 persen ada di kelompok umur 15 sampai dengan 24 tahun. Peningkatan risiko anemia pada remaja putri terjadi karena perempuan mengalami menstruasi dan asupan zat besi makanan yang rendah. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan jenis desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 3 taraf perlakuan dan replikasi sebanyak 3 kali sehingga unit percobaan menjadi 9 unit dalam subtitusi yaitu tepung terigu : tepung tempe : bayam hijau sebagai bahan pembuatan  pepaya sandwich biskuit berdasarkan makanan selingan pada remaja putri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2022. Hasil penelitian yaitu 1) Tepung tempe dan bayam hijau (Amaranthus Tricolor L) sebagai bahan substitusi pepaya sandwich biscuit memberikan pengaruh terhadap mutu kimia (kadar air dan kadar abu). Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan P1 sebesar 9,7 persen. Sedangkan kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan P1 sebesar 2,8 persen . 2) Tepung tempe dan bayam hijau (Amaranthus Tricolor L) sebagai bahan substitusi pepaya sandwich biscuit memberikan pengaruh terhadap kadar zat gizi (kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat). Kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan P3 sebesar 5,3g per 100g, kadar lemak tertinggi pada perlakuan P3 sebesar 2,6g per 100g dan kadar karbohidrat tertinggi pada perlakuan P1 sebesar 80,4g per 100g. 3) Tepung tempe dan bayam hijau (Amaranthus Tricolor L) sebagai bahan substitusi pepaya sandwich biscuit memberikan pengaruh terhadap mutu organoleptik yaitu Rasa. Rasa yang paling disukai pada perlakuan P1 yang memiliki nilai rata-rata 3,36. 4) kesimpulan untuk formulasi terbaik dari tepung tempe dan bayam hijau (Amaranthus Tricolor L) sebagai bahan substitusi pepaya sandwich biscuit yaitu perlakuan P1.

 

Kata kunci: tepung tempe, bayam hijau (Amaranthus Tricolor L), pepaya, sandwich biscuit, remaja putri anemia.

Referensi

Andalia, Raihanaton, & Ulfa. (2021). Uji Kuantitatif Vitamin C pada Sayuran Hijau Akibat Pemanasan Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam.
Faridah, A., & Sandra, N. (2014). Penambahaan Bayam (Amaranthus tricolor L) dalam Pembuatan Cokiees sebagai Fortifikasi Fe. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI, 123-130.
Festi W, P. (2018). Buku Ajar Gizi dan Diet. Surabaya : UMSurabya Publishing.
Hairunnisa, Suherman, & Supriadi. (2017). Analisis Zat Gizi Makro dari Tepung Kombinasi Kakao (theobrama cacao L) dan Ubi Kayu (Manihot Utilissima) Sebagai Bahan Dasar Biskuit. Jurnal Akademika Kimia.
Kalie, M. B. (1996). Bertanam Pepaya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Latifah, E., Rahmawaty, S., & Rauf, R. (2019). Analisis Kandungan Energi Protein dan Daya Terima Biskuit Garut-Tempe Tinggi Energi Protein Sebagai Alternatif Snack Untuk Anak Usia Sekolah. Darussalam Nutrition Journal.
Nurwati. (2011). Formulasi Hard candy dengan penambahan ekstrak buah pedada (sonneratia caseolaris) sebagai Flavor. Institut Pertanian Bogor.
Patimah, S., & Megawati, M. (2022). The Effect Of Tempe Biscuit Consumption On Increasing Anemia Youth HB Levels. Syntax Idea.
Riyadi, N. H., Utami, R., & Amalia, R. (2011). Kajian Karakteristik Fisikokimia dan Sensori Snackbars dengan Bahan Dasar Tepung Tempe dan Buah Nangja Kering sebagai Alternatif Pangan CFGF (Casein Free Gluten Free). Jurnal Teknologi Hasil Pertanian.
Sen, A., & Kanani, S. (2006). Deleterious Functional Impact of Anemia on Young Adelescent School Girls. Indian Pediatrics.
Surtimanah, T., & Sjamsuddin, I. N. (2021). Risk Factors and Interventions for Anemia Among Adelescent Girl. Medicine and Public Health.
Yudhistira, B., Sari, T. R., & Affandi, D. R. (2019). Karakteristik Fisik, Kimia dan Organoleptik Cookies Bayam Hijau (Amaranthus Tricolor) dengan Penambahan Tomat (Solanum Lycopersicum) sebagai Upaya Pemenuhan Defisiensi Zat Besi pada Anak-Anak . Argo-based Industry.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-08-31

Cara Mengutip

Pehlepi, E. S., Puspita, T., & Suwita, I. K. (2022). Pengembangan Tepung Tempe dan Bayam Hijau (Amaranthus Tricolor L) Sebagai Bahan Substitusi Pepaya Sandwich Biskuit untuk Snack Remaja Putri Anemia. NUTRITURE JOURNAL, 1(2), 36–42. https://doi.org/10.31290/nj.v1i2.3499

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama