Pengembangan Metode Amalgam sebagai Uji Pendauluan adanya Merkuri dalam Sediaan Krim Kosmetik

  • zuri rismiarti poltekkes kemenkes bandung
  • Fitri Ratnasari
  • Lukky Jayadi

Abstract

Kosmetik krim pemutih kulit sangat diminati para wanita khususnya di
Indonesia. Semakin banyaknya permintaan ini membuat oknum tidak bertanggung
jawab menambahkan bahan kimia berbahaya seperti merkuri yang dapat
memberikan warna putih terhadap kulit dalam waktu yang singkat. Efek dari
penggunaan merkuri ini dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kulit dan
organ tubuh. Pengujian adanya merkuri dapat dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif salah satunya yang dikembangkan adalah metode Amalgam. Amalgam
adalah campuran dari Merkuri dan Logam alloy seperti Tembaga (Cu), Kuningan
(Cu dan Zn), dan Uang Koin Emas 500 yang akan membentuk padatan berwarna
silver atau abu abu. Logam yang digunakan berwarna selain abu abu atau silver sehingga
jika terjadi pembentukan amalgam dapat terlihat. Logam akan direaksikan dengan
larutan krim yang dicurigai mengandung merkuri. Jika terbentuk endapan berwarna
gelap maka krim positif mengandung merkuri. Merkuri yang dapat digunakan
untuk uji pendahuluan memiliki batas pada konsentrasi 3 persen HgCl. Komposisi
logam dan konsentrasi merkuri berpengaruh terhadap kestabilan amalgam.
Semakin besar komposisi Tembaga (Cu) maka amalgam yang terbentuk sangat
stabil atau susah untuk dihilangkan. Semakin besar konsentrasi Merkuri (HgCl2) maka
amalgam yang terbentuk akan semakin gelap atau terlihat.

References

Amalgam, Merkuri, Tembaga (Cu), Kuningan (Cu dan Zn), Koin
Published
2022-12-29
How to Cite
RISMIARTI, zuri; RATNASARI, Fitri; JAYADI, Lukky. Pengembangan Metode Amalgam sebagai Uji Pendauluan adanya Merkuri dalam Sediaan Krim Kosmetik. NUTRITURE JOURNAL, [S.l.], v. 1, n. 3, p. 26-35, dec. 2022. ISSN 2828-9552. Available at: <https://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/Nutriture/article/view/3710>. Date accessed: 27 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.31290/nj.v1i3.3710.
Array ( )