Genetik Terhadap Status Gizi Lebih Remaja Di Kota Malang
DOI:
https://doi.org/10.31290/jkt.v9i2.4368Kata Kunci:
Health, Adolescent, GeneticAbstrak
Status gizi lebih merupakan masalah yang berkaitan dengan pangan, gizi dan kesehatan masyarakat global yang meningkat prevalensinya dengan cepat dan bisa terjadi pada semua lapisan masyarakat. Faktor genetik sebenarnya menyumbang 10-30%. Jenis penelitian adalah penelitian observasional analitik berdasarkan tujuan mengetahui pengaruh genetik terhadap status gizi lebih remaja. Penelitian observasional analitik desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri di Kota Malang berjumlah 10 SMA Negeri. Sample sebanyak 111 siswa yang terdiri siswa siswi 10 SMA Negeri di Kota Malang. Tekhnik sampling menggunakan simple random sampling dan proporsional sampling. Hasil penelitian sebagian besar yaitu sebanyak 104 (93,7%) responden memiliki genetik gemuk dan sebagian besar yaitu sebanyak 65 (58,6%) responden yang memiliki keluarga gemuk mengalami overweight. sebagian besar responden yang memiliki riwayat keluarga mengalami status gizi lebih sebanyak 32 responden (28,8%) artinya riwayat keluarga yaitu orang tua lebih tinggi meningkatkan resiko terjadinya status gizi lebih terutama pada ibu dan sebagian besar yaitu sebanyak 16 (14,4%). Hasil analisis menunjukkan menunjukkan terdapat pengaruh genetik terhadap status gizi lebih dengan signifikan dimana nilai t statistik sebesar 4,277 artinya ? 1,96 dan nilai p value 0,000 artinya ? 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa genetik berpengaruh signifikan terhadap status gizi lebih.
Referensi
Ghozali, I., & Latan, H. 2015. Partial Least Squares Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0. Badan Penerbit : Undip.
Herrera, B. M. 2010. The Genetics of Obesity. PMC .PMCID, 10 (6): 498–505.
Kemenkes RI., BALITBANGKES.2013. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta: BALITBANGKES Kemenkes RI.
Musadat, A. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kegemukan pada anak 6 – 14 tahun di Provinsi Sumatera Selatan. Tesis. Magister Sains Program Studi Gizi Masyarakat. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Nussy, C. Y., Ratag, G A. E., & Mayulu, N. 2014. Analisis Upaya-Upaya Penurunan Berat Badan Pada Mahasiswi Angkatan 2010. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik, 2 (2): 81-84.
P2PTM Kemenkes RI Faktor genetik merupakan salah satu penyebab Obesitas. https://p2ptm.kemkes.go.id/
Rhee, K. E., Phelan, S., & McCaffery, J. 2012. Early Determinants of Obesity: Genetic, Epigenetic, and In Utero Influences. International Journal of Pediatrics, 2012: 1-9
Salam, A. 2010. Faktor Risiko Kejadian Obesitas Pada Remaja. Jurnal MKMI, 6 (3): 185-190.
Shawky, R. M. .2012. Egyptian Journal of Medical Human Genetics. Elsevier. 13 (1): 11-17.
Toruan. P. 2007. Fat-Loss Not Weight-Loss. Gemuk tapi ramping. Jakarta : Trans Media.
