PEMANFAATAN MORINGA OLEIFERA PADA IBU HAMIL BERKAITAN DENGAN BUDAYA DI PUSKESMAS KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS
Abstract
Latar Belakang: Kurangan zat besi berpengaruh terhadap pembentukan kadar haemoglobin (Hb) sehingga mengakibatkan tidak adekuatnya pengangkutan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Anemia defisiensi besi ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya. Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman tropis yang memiliki kandungan zat gizi yang dapat membantu meningkatkan heme dan kadar haemoglobin dalam darah pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan pemanfaatan Moringa Aloefera pada ibu hamil di Puskesmas Kalibagor Kabupaten Banyumas.
Subjek dan Metode: Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kalibagor Banyumas, dengan menggunakan metode kualitatif dengan study kasus (case study). Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam (indept interview) kepada ibu hamil sebanyak 15 orang, dan bidan sebagai triangulasi sebanyak 2 orang. Analisis data penelitian ini dengan menggunakan thematic content analisis.
Hasil: Pengetahuan ibu hamil tentang pemanfaatan daun kelor sangat penting melihat tingginya kandungan gizi daun kelor, sehingga dapat meningkatkan status keshatan pada ibu hamil terutama yang diakibatkan oleh anemia defisiensi besi. Ibu hamil di Puskesmas Kalibagor memiliki pengetahuan yang kurang tentang manfaat daun kelor. Seluruh ibu hamil menyebutkan bahwa tidak memanfaatkan daun kelor untuk mengusir bala/makhluk gaib maupun ritual adat. Kurangnya pengetahuan dalam pemanfaatan daun kelor menjadi salah satu penyebab ibu hamil tidak memanfaatkan daun kelor. Budaya dan warisan masyarakat terkait pengolahan makanan yang belum beragam terkait pemanfaatan daun kelor juga menjadi factor kurangnya pemanfaatan daun kelor.
Kesimpulan: Pengetahuan, Budaya, Informasi baik dari tenaga kesehatan maupun tutur tinular dari orang tua /leluhur merupakan factor-faktor yang dapat mempengaruhi pemanfaatan daun kelor.
References
Dani, BYD., Wahidah, BF., & Syaifudin, A. 2019. Etnobotani Tanaman Kelor (Moringa Oleifera Lam.) di Desa Kedungbulus Gembong Pati. Al Hayat: Journal of Biology and Applied Biology. Vol. 2, No. 2
Firmalia, ID., Yisriani., Asrina A. 2021. Edukasi Pemanfaatan Daun Kelor Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Anemia di Puskesmas Polongbangkeng Utara. Window of Public Health Journal. Vol.2.No 1 (Juni, 2021): 844-852
Haidar, DA. 2016. Persepsi Masyarakat Jawa Terhadap Tumbuhan Kelor di Kecamatan Ambulu Jember. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 2016 “Pengembangan Pendidikan Karakter Bangsa Berbasis Kearifan Lokal dalam Era MEA” 17 Desember 2016
Irianti, Evi. 2020. Daun Kelor (Moringa Oleifera) Untuk Meningkatkan Kadar Haemoglobin pada Ibu Hamil: A Literatur Review. Colustrum Jurnal Kebidanan Vol 1 No 1 page 49-55. Juli, 2020
Isnan W & M, Nurhaedah. 2017. Ragam Manfaat Tanaman Kelor (Moringa Oleifera Lamk.) Bagi Masyarakat. Info Teknis EBONI. Vol 14. No. 1 Juli 2017
Krisnadi, A Dusi. 2015. Kelor Super Nurisi. Blora: Pusat Informasi dan Pengembangan Tanaman Kelor Indonesia
Ma’ruf et al. 2021. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta: Kemenkes RI
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan, Teori & Aplikasi, ed. revisi 2010. In Jakarta: Rineka Cipta. https://doi.org/10.1108/ JMTM-03-2018-0075
Nurdin, MS., Thahir, AIA., Hadju, V. 2018. Supplementations on Pregnant Women and The Potential Of Moringa Oleifera Supplement to Prevent Adverse Pregnancy Outcome. International Journal of Science and Helathcare Research Vol.3; Issue: 1; Jan-March 2018
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia
Undang Undang RI No 18 Tahun 2012 Tentang Pangan.
Kemenkes RI. 2021. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2020.
Riskesdas, K. (2018). Hasil Utama Riset Kesehata Dasar (RISKESDAS). Journal of Physics A: Mathematical and Theoretical, 44(8), 1–200. https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/ 8/085201