FAKTOR RISIKO KETIDAKPATUHAN PENGOBATAN PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI KOTA KENDARI
DOI:
https://doi.org/10.31290/jkt.v5i2.1399Kata Kunci:
Tuberkulosis Paru, Ketidakpatuhan, Pengobatan, Tuberkulosis Paru, Ketidakpatuhan, PengobatanAbstrak
Tujuan dari penelitian adalah menganalisis faktor risiko ketidakpatuhan pengobatan pasien Tuberkulosis Paru. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol, dengan 136 responden terdiri dari 68 kasus dan 68 kontrol. Sampel kontrol adalah semua pasien TB baru berusia 15 tahun ke atas dan mematuhi pengobatan. Analisis data dengan sistem tabulasi dan statistik odds rasio. Hasil penelitian menunjukkan dari lima variabel yang dianggap berisiko terhadap ketidakpatuhan untuk minum obat, ada dua variabel yang ditemukan memiliki risiko ketidakpatuhan, yaitu pengetahuan OR sebesar 5,492, dan pengawas aktivitas untuk minum obat OR sebesar 4,166. Pengetahuan, pengawas aktivitas minum obat merupakan faktor risiko terhadap ketidakpatuhan pengobatan pasien TB di kota kendari
Referensi
Andayani, S. and Astuti, Y. (2017) ‘Prediksi Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Berdasarkan Usia Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2020’, Indonesian Journal for Health Sciences, 1(2), pp. 29–33. doi: 10.24269/ijhs.v1i2.2017.2.
Buton L (2003) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kegagalan Konversi (Bta Positif) Pada Akhir Pengobatan Fase Intensif Penderita Tuberkulosis Paru Bta Positif Baru Di Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara. Universitas Airlangga.
Darmadi et al. (2003) Manifestasi Oral pada Penderita Tuberkulosis. Unika Atma Jaya.
Fang, X.-H. et al. (2019) ‘Prevalence of and Factors Influencing Anti-Tuberculosis Treatment Non-Adherence Among Patients with Pulmonary Tuberculosis: A Cross-Sectional Study in Anhui Province, Eastern China’, Medical science monitor?: international medical journal of experimental and clinical research. International Scientific Literature, Inc., 25, pp. 1928–1935. doi: 10.12659/MSM.913510.
I Dewa Ayu Made Arda Yuni (2016) ‘Hubungan Fase Pengobatan TB dan Pengetahuan Tentang MDR TB dengan Kepatuhan Pengobatan Pasien TB (Studi di Puskesmas Perak Timur)’, Hubungan Fase Pengobatan TB dan Pengetahuan Tentang MDR TB dengan Kepatuhan Pengobatan Pasien TB (Studi di Puskesmas Perak Timur), 4(3), p. 12. doi: 10.20473/jbe.v4i3.
Lonnroth, K. et al. (2010) ‘Tuberculosis control and elimination 2010-50: cure, care, and social development.’, Lancet (London, England). England, 375(9728), pp. 1814–1829. doi: 10.1016/S0140-6736(10)60483-7.
Madeira de Oliveira, S. et al. (2018) ‘Predictors of noncompliance to pulmonary tuberculosis treatment: An insight from South America’, PLOS ONE. Public Library of Science, 13(9), p. e0202593. Available at: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0202593.
Nazahar, R. (1997) Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kepatuhan berobat penderita TBC Paru di Poli Paru RS. Persahabatan Jakarta tahun 1995. Universitas Indonesia.
Nizar, M. (2010) Pemberantasan dan Penanggulangan Tuberkulosis. Yogyakarta: penerbit Gosyen Publising.
Padang, Muchtar, N. H. and Herman, D. (2018) ‘Artikel Penelitian Gambaran Faktor Risiko Timbulnya Tuberkulosis Paru pada Pasien yang Berkunjung ke Unit DOTS RSUP Dr . M . Djamil’, Gambaran Faktor Risiko Timbulnya Tuberkulosis Paru pada Pasien yang Berkunjung ke Unit DOTS RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2015 Nurul, 7(1), pp. 80–87.
Putri, J. A. (2015) ‘Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Pendidikan PMO (Pengawas Minum Obat) Terhadap Kepatuhan Minum Obat Antituberkulosis Pasien TB Paru’, Majority, 4(8), pp. 81–84. Available at: http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1478/1317.
RSJ Prop.Sultra (2017) Profil RSJ Provinsi Sulawesi Tenggara. Kendari.
El Sahly, H. M. et al. (2004) ‘Recurrent tuberculosis in Houston, Texas: a population-based study.’, The international journal of tuberculosis and lung disease?: the official journal of the International Union against Tuberculosis and Lung Disease. France, 8(3), pp. 333–340.
Suharyo (2013) ‘Determinasi Penyakit Tuberkulosis Di Pedesaan’, KESMAS - Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(1), pp. 85–91. doi: 10.15294/kemas.v9i1.2834.
Wirdani (2004) Hubungan keberadaan Pengawas Menelan Obat (PMO) dengan keteraturan minum obat fase intensif penderita TB paru di Puskesmas Kabupaten Pandeglang tahun 2000. Universitas Indonesia.
World Health Organization (WHO) (2015) Globat Tuberculosis Report. 20th Editi. Geneva, Switzerland: WHO Press.
Zumla, A. et al (2013) ‘The WHO 2014 global tuberculosis report—further to go’, The Lancet Global Health’, Elsevier, 3(1), pp. e10–e12.
