KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS DAN TINDAKAN KASUS PERSALINAN DENGAN FETOPELVIC DISPROPORTION DI RSUD WONOSARI

Authors

  • Zulkha Puspadita Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Keywords:

Caesar, disproporsi fetopelvic , ICD-10, keakuratan, persalinan.

Abstract

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 312 Tahun 2020 menyebutkan salah satu kompetensi PMIK adalah keterampilan klasifikasi klinis, kodifikasi penyakit, dan prosedur klinis. Keakuran kode diagnosa dan tindakan mempengaruhi kualitas pelayanan, pelaporan statistik, serta evaluasi rumah sakit. Studi pendahuluan di RSUD Wonosari menunjukkan masih rendahnya keakuratan kode sebesar 34% pada diagnosis utama dan 74% pada tindakan kasus persalinan dengan penyulit fetopelvic disproportion yang disebabkan karena kesalahan waktu pemberian kode O33 dan O65. Penelitian ini untuk mengetahui alur dan prosedur pengkodean pengiriman, memberikan gambaran keakuratan kode diagnosis dan tindakan, serta mengidentifikasi faktor penyebab ketidakakuratan dari unsur Man, Material, Money, Method, Machine . Penelitian ini menggunakan mix method dengan desain cross sectional dan sampel 74 rekam medis pada penyulit fetopelvic disproportion di RSUD Wonosari. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, triangulasi. Analisis data menggunakan Microsoft Excel, ICD-10, ICD 9-CM. Hasil penelitian menunjukkan nilai akurasi kode pada diagnosis utama 31%, diagnosis sekunder 53%, metode persalinan 89%, hasil persalinan 99%, tindakan utama 59%. Alur dan prosedur pengkodean telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SPO) rumah sakit. Tetapi, masih ditemukan kendala seperti belum adanya SPO khusus pengkodean pengiriman, SPO ketentuan penulisan diagnosis, SPO penggunaan singkatan, serta pelatihan koding yang belum dilakukan secara rutin dalam meningkatkan keakuratan pengkodean. 

Kata kunci: Caesar, disproporsi fetopelvic , ICD-10, keakuratan, persalinan.

 

Downloads

Published

2025-11-29