FENOMENA PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DILATARBELAKANGI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN LINGKUNGAN SOSIAL

Penulis

  • William Ari Sandi Universitas Mitra Indonesia
  • Indah Febriana Universitas Mitra Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31290/jpk.v12i1.3812

Kata Kunci:

Perilaku BABS, Karakteristik Individu, Lingkungan Sosial

Abstrak

Tumbuh di lingkungan yang aman dan bersih adalah hak setiap orang. Lebih dari setengah populasi di dunia tidak memiliki akses sanitasi yang sehat dan aman. Sebanyak 3 miliar orang tidak memiliki akses dalam praktik kebersihan diri, dan sebanyak 673 juta orang masih melakukan aktivitas buang air besar sembarangan. Jenis penelitian ini kuantitatif, dengan desain pendekatan cross sectional. Populasi penelitian seluruh kepala keluarga yang bertempat tinggal didaerah pesisir pantai wilayah kerja Puskesmas Sukaraja, sejumlah 2.050 KK. Jumlah sampel sebanyak 95 kepala keluarga atau masyarakat. Hasil uji chi square menyatakan bahwa, pengetahuan memiliki nilai p-value 0,032, sikap masyarakat p-value 0,011, dukungan sosial p-value 0,049, peran petugas kesehatan p-value 0,013, dan kebiasaan khusus memiliki nilai p-value 0,07 yang berarti ada hubungan dengan perilaku BABS. Saran bagi puskesmas, petugas perlu meningkatkan pemantauan, edukasi dan pemicuan stop BABS, dan bagi tokoh masyarakat untuk dapat dengan aktif memberikan dukungan dalam mendorong partisipasi masyarakat untuk melakukan kegiatan pemicuan stop BABS.

Referensi

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2021). Profil Kesehatan Provinsi Lampung (Nomor 44).
Imas Masturoh, N. A. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. In Syria Studies (Vol. 7, Nomor 1). https://www.researchgate.net/publication/269107473_What_is_governance/link/548173090cf22525dcb61443/download%0Ahttp://www.econ.upf.edu/~reynal/Civil wars_12December2010.pdf%0Ahttps://think-asia.org/handle/11540/8282%0Ahttps://www.jstor.org/stable/41857625
Irwan. (2017). Etika dan Perilaku Kesehatan. file:///C:/Users/user/Downloads/Irwan-Buku-Etika-dan-Perilaku-Kesehatan.pdf
Ismainar, H., Kuniasari, T., & Hanafi, A. (2022). Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (Babs) Di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Jurnal Ekologi Kesehatan, 20(3), 204–214. https://doi.org/10.22435/jek.v20i3.5732
Kemenkes RI. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2021. In Pusdatin.Kemenkes.Go.Id.
Kurniawati, R. D., & Saleha, A. M. (2020). Analisis Pengetahuan, Sikap dan Peran Petugas Kesehatan dengan Keikutsertaan dalam Pemicuan Stop BABS. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(02), 99–108. https://doi.org/10.33221/jikm.v9i02.527
Ministry of Health Indonesia. (2016). Village Trigger Implementation Guidelines. Ministry of Health Indonesia, 68–80.
Paladiang, R., Haryanto, J., & Marah Has, E. M. (2020). Determinan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Desa Kiritana Kecamatan Kambera. Indonesian Journal of Community Health Nursing, 5(1), 33. https://doi.org/10.20473/ijchn.v5i1.17545
Puskesmas Sukaraja. (2021). Profil UPT Puskesmas Sukaraja.
Rachmawati, W. C. (n.d.). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku.
Rindani, N. dkk. (2021). POB pemicuan perubahan perilaku buang air besar sembarangan (BABS). In PAMSIMAS.
WHO. (2021). Water, Sanitation and Hygiene. 2021. https://www.who.int/health-topics/water-sanitation-and-hygiene-wash#tab=tab_1

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-04-27

Cara Mengutip

Sandi, W. A., & Febriana, I. (2023). FENOMENA PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DILATARBELAKANGI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN LINGKUNGAN SOSIAL. Jurnal Pendidikan Kesehatan (e-Journal), 12(1), 77–89. https://doi.org/10.31290/jpk.v12i1.3812