HUBUNGAN USIA IBU DENGAN LAMA PELEPASAN PLASENTA PADA KALA III PERSALINAN DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN YULIS AKTRIANI,S.Tr,Keb
bahasa indonesia
DOI:
https://doi.org/10.31290/jpk.v12i1.3693Kata Kunci:
Usia Ibu, Lama Pelepasan PlasentaAbstrak
Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tergolong yang tertinggi di Asia Tenggara serta masih jauh dari target global Sustainable Development Goals. Penyumbang kematian tertinggi salah satunya yaitu perdarahan pada persalinan, Kala III merupakan tahapan persalinan yang memiliki durasi relatif singkat, dapat membahayakan nyawa ibu karena adanya peningkatan resiko perdarahan dan berujung pada kematian ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia ibu dengan lama pelepasan plasenta pada kala III persalinan. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian studi korelasional dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian ini sebanyak 138 ibu bersalin yang memenuhi kriteria inklusi. Menggunakan teknik sampling purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan data sekunder dari rekam medis dan lembar partograf, kemudian data dianalisis dengan menggunakan Chi Square. Hasil penelitian ini hampir seluruh 77,5 persen usia ibu merupakan usia 20 sampai 35 tahun, sedangkan lama pelepasan plasenta hampir seluruhnya 82,6 persen pelepasan plasenta tidak lama. Hasil analisis uji statistik chi square diperoleh nilai p lebih kecil 0,05 bahwa H0 ditolak artinya ada hubungan antara usia ibu dengan kejadian lama pelepasan plasenta pada kala III dengan OR 5,7 maka usia ibu yang beresiko akan menyebabkan kejadian lama pelepasan plasenta 5,7 kali lebih banyak dibandingkan dengan usia ibu yang tidak beresiko. Diharapkan para ibu khususnya ibu yang memiliki usia beresiko mengerti bahwa pentingnya melakukan perencanaan persalinan sehingga mencegah terjadinya komplikasi pada saat persalinan khususnya pada masalah lama pelepasan plasenta
Referensi
(2)Alam, D. K. 2012. Warning Ibu Hamil Kenali Penyakit Dan Gangguan Yang Biasa Terjadi Pada Ibu Hamil. Surakarta: Ziyad Visi Media.
(3)Asrinah. Putri, S. S., Sulistyorini, D., Muflihah, I. S., Sari, D. N . 2010. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
(4)Indriyani dan Asmuji. 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Promotif Dan Preventif Dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu Dan Bayi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
(5)Kemenkes RI. 2021. Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
(6)Kumalasari, I dan Andhyantoro, I. 2012. Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
(7)Kurniawan, F. Idrus, I. Jingsung, J. Rasyid, H. Afrianty, I. Baeda, A.G. Mariany. (2021). Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengeluaran Plasenta Pada Persalinan Di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara. Jurnal Antara Kebidanan. Vol.4 No.2.
(8)Marlina & Nurlaelah. (2014). Faktor Resiko Kejadian Retensio PlasentaDi Rumah Akit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang. Jurnal Ilmiah Media Bidan. Vol. 1 No.02 Tahun 2016.
(9)Naama Buzaglo, Avi Harlev, Ruslan Sargienko, Eyal Sheiner. (2015). Risk Factors for Early Postpartum Hemorrhage (PPH) in the First Vaginal Delivery, and Obstetrical Outcomes in Subsequent Pregnancy. J Matern Fetal Neonatal Med. DOI 10.3109/14767058.2014.937698
(10)Prawirohardjo, S. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
(11)Sisca, A. E., Wijaya, M., dan Kurnia, A. I. (2018). Gambaran Lama Waktu Pelepasan Plasenta Dengan Manajemen Aktif Kala III Dan Masase Fundus Setelah Bayi Lahir Di Rsud Kelas B Kabupaten Subang. Jurnal Sistem Kesehatan.
(12)Sukarni dan Wahyu. 2015. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
(13)Sulistyawati, A & Nugraheny, E. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.
(14)Yuliani, I. (2020). Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Retensio Sisa Plasenta Pada Ibu Bersalin Di Praktek Mandiri Bidan. Seminar Nasional UNRIYO
