KEBIASAAN SARAPAN DAN ASUPAN ZAT GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA MAHASISWI
DOI:
https://doi.org/10.31290/jpk.v11i1.3029Kata Kunci:
kebiasaan sarapan, asupan sat gizi, anemia, kadar hemoglobin, mahasiswiAbstrak
Anemia, ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin pada wanita termasuk mahasiswi, masih menjadi permasalahan gizi di Indonesia. Apabila tidak segera diatasi, maka anemia dapat menjadi pencetus permasalahan gizi lain bagi ibu, bayi, dan anak. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kebiasaan sarapan dan asupan zat gizi dengan kadar Hb pada mahasiswi. Penelitian obeservasional dengan desain cross-sectional ini, melibatkan 60 sampel yang dipilih menggunakan purposive sampling. Kadar Hemoglobin (Hb) diukur dengan metode cyanmethemoglobin, kebiasaan sarapan diketahui melalui kuesioner, dan asupan makan diukur menggunakan food recall 3x24 jam. Uji t dan Mann-Whitney digunakan untuk menganalisis data.Tidak terdapat hubungan (p lebih besar dari 0,05) antara kebiasaan sarapan, asupan energi , protein, zat besi , vitamin A, Asam Folat, Vitamin B12 dan vitamin C. Meski tidak menunjukkan hubungan yang bermakna, namun terdapat kecenderungan asupan energi, zat besi, dan vitamin C yang lebih tinggi pada mahasiswi dengan kadar Hb normal. Kurangnya hubungan antara kebiasaan sarapan dan asupan zat gizi dengan kadar Hb dapat menunjukkan adanya faktor lain yang memperngaruhi kadar Hb mahasiswi.
Referensi
Daru, J., Zamora, J., Fernández-Félix, B. M., Vogel, J., Oladapo, O. T., Morisaki, N., … Khan, K. S. (2018). Risk of maternal mortality in women with severe anaemia during pregnancy and post partum: a multilevel analysis. The Lancet Global Health, 6(5), e548–e554. https://doi.org/10.1016/S2214-109X(18)30078-0
Ekasanti, I., Adi, A. C., Yono, M., Nirmala G, F., & Isfandiari, M. A. (2020). Determinants of Anemia among Early Adolescent Girls in Kendari City. Amerta Nutrition, 4(4), 271. https://doi.org/10.20473/amnt.v4i4.2020.271-279
Farida, R. N. (2012). Gambaran dan Determinan Anemia Pada Mahasiswi S-1 Reguler Fakultas Kesehatan Mahasiswi S-1 Reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tahun 2012. Universitas Indonesia.
Gupta, A., Sachdev, H. S., Kapil, U., Prakash, S., Pandey, R. M., Sati, H. C., … Lal, P. R. (2022). Characterization of anemia amongst school going adolescent girls in rural Haryana, India. Public Health Nutrition, (January). https://doi.org/10.1017/S1368980022000210
Hasan, N. N. Al. (2015). The prevalence of iron deficiency anemia in a Saudi University female students. Journal of Microscopy and Ultrastructure, 3, 25–28.
Jain, M., & Chandra, S. (2012). Correlation between haematological and cognitive profile of anaemic and non anaemic school age girls. Current Pediatric Research, 16(2), 145–149.
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta. https://doi.org/1 Desember 2013
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.
Kirana, D. P. (2011). Hubungan asupan zat gizi dan pola menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 2 Semarang. Universitas Diponegoro.
Kumar, K. J., Asha, N., Murthy, D. S., Sujatha, M. S., & Manjunath, V. G. (2013). Maternal anemia in various trimesters and its effect on newborn weight and maturity: An observational study. International Journal of Preventive Medicine, 4(2), 193–199.
Lwanga, S., & Lemeshow, S. (1991). Sample Size Determination in Health Studies: A Practical Manual. Geneva: World Health Organization.
Nasriyah, & Putri, T. (2021). Relationship Breakfast Habits with Anemia Based on Hemoglobin Test Using Sianmethemoglobin Method on Adolescent Girls. Proceedings of the 1st Paris Van Java International Seminar on Health, Economics, Social Science and Humanities (PVJ-ISHESSH 2020), 535, 451–453. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210304.100
Noviawati, E. K. A., Studi, P., Dokter, P., Kedokteran, F., Ilmu, D. A. N., Syarif, U. I. N., & Jakarta, H. (2012). Kejadian Anemia pada Mahasiswi PSPD Angkatan 2009-2011 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. UIN Syarif Hidayatullah.
Nugraha, G. (2015). Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar. Jakarta Timur: Trans Info Media.
Permaesih, D., & Herman, S. (2005). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Pada Remaja. Buletin Penelitian Kesehatan, 33(4), 162–171. https://doi.org/19-435-1-PB.pdf
Rahmati, S., Delpishe, A., Azami, M., Hafezi Ahmadi, M. R., & Sayehmiri, K. (2017). Maternal Anemia during pregnancy and infant low birth weight: A systematic review and Meta-analysis. International Journal of Reproductive Biomedicine (Yazd, Iran), 15(3), 125–134. https://doi.org/10.29252/ijrm.15.3.125
Sabarina. (2013). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Mahasiswi Tingkat I di STIKes Medika Nurul Islam Sigli Kabupaten Pidie. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’budiyah.
Safiri, S., Kolahi, A. A., Noori, M., Nejadghaderi, S. A., Karamzad, N., Bragazzi, N. L., … Grieger, J. A. (2021). Burden of anemia and its underlying causes in 204 countries and territories, 1990–2019: results from the Global Burden of Disease Study 2019. Journal of Hematology and Oncology, 14(1), 1–16. https://doi.org/10.1186/s13045-021-01202-2
Soto, R., Guilloty, N., Anzalota, L., Rosario, Z., & Campus, M. S. (2017). Association between maternal diet factors and hemoglobin levels, glucose tolerance, blood pressure and gestational age in a Hispanic population. Arch Latinoam Nutr, 65(2), 86–96.
World Health Organization. (2011). the Global Prevalence of Anaemia in 2011. WHO Report. Geneva. https://doi.org/10.1017/S1368980008002401