THE ANXIETY CHANGES OF PATIENT PRE OPERATION WITH GIVES THERAPEUTIC COMMUNICATION METHOD OF HELPING RELATIONSHIP IN BINA SEHAT HOSPITAL
The Anxiety Changes of Patient Pre Operation with gives Therapeutic Communication Method of Helping Relationship In Bina SehatHospitel
Abstract
Anxiety can be experienced by a person on the face of sugery, as well as mother who will undergo section caesaria surgery. Anxiety can increase blood preasure and the baby heart rate increases, so that anesthesia procedures can be delayed and can also impact on the prosess of sugery performed. One way to reduce anxiety is giving therapeutic communication. The purpose of this study to determined the decrease on the level of anxiety in mothers who will undergo section caesaria surgery, before and after done giving therapeutic communication.The search design One group pre test and post test. The population of this study were all mothers who would undergo section caesaria surgery electievy with 32 mothers in Bina Sehat Hospital. The sampling by technical Accidental Sampling. The result of previous research done giving therapeutic communication, which experienced mild anxiety as much 9,4 percent moderate anxiety as much 40,6 percent and severe anxiety 50 percent, where as after therapeutic communication method helping relationship done, who does not experience anxiety as much 3,1 percent, mild anxiety 46,9 percent, moderate anxiety 43,7 percent and severe anxiety 6,3 percent. Accoding tho wiloxon sign test, alpha is smaller than 0,05 get resuth Z count is greater than Z table. A mothers anxiety during surgery can be redused by giving therapeutic because there is emphaty, honesty, openness and positive attitude that midwive have in order mother to remainclam comfortable while undergo surgery
References
Anas. (2016). Penerapan Komunikasi Terapeutik dalam Meningkatkan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSU Kardinah Kota Tegal, I, 1–38.
Anggarini, P., & Asnindari, L. N. (2014). Hubungan Persepsi Pasien Tentang Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di Ruang Flamboyan RSUD Muntilan. Kesehatan, I, 4–10.
Arfian. (2013). Hubungan Mekanisme Koping dengan Kecemasan pada Pasien Pre Operasi di RS Medika, 6–32.
Atmawati. (2010). Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di RSUD Setjonegoro Kabupaten Wonosobo. Kesehatan, I, 1–11.
Cintya, Y. (2010). Hubungan Operasi Bedah Sesar dengan Kecemasan Ibu di RS Bunda Kasih. Kesehatan, I, 8–27.
Cicilia. (2010). Hubungan Antara Kualitas Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Motivasi Pasien Untuk Sembuh Di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta.Kesehatan, I, 1–30.
Dargobercia. (2011). Hubungan Mekanisme Koping dengan Kecemasan pada Pasien Pre Operasi di RS Medika. Kesehatan, I, 7.
Diana, R., Sari, K., Studi, P., Keperawatan, S. I., Kesehatan, F. I., & Surakarta, U. M. (2016). Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari terhadap Penurunan Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea.
Dewi. (2012). Mekanisme Koping edisi II.Jakarta : EGC
Ermawati. (2009). Komunikasi dan Konseling dalam Praktik Kebidanan edisi 1. Jakarta : EGC
Kasana, N. (2014). Hubungan Antara Komunikasi Terapeutik dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea di Ruang RSUD Karanganyar, I, 7.
Kasdu. (2013) Hubungan Adaptasi Diri dengan Kecemasan Siswa Menghadapi Ujian Tengah Sekolah, 22-43.
Kristianingsih, S. (2013). Pengaruh Komunikasi Terapeutik terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di RS William Booth Surabaya. Kesehatan, I(20), 2.
Laura. (2012). Perbedaan Tingkat Kecemasan antara Siswa Kelas XII Akselerasi dengan Kelas XII Reguler MAN Malang 1 Tlogomas dalam menghadapi ujian. Kesehatan, 12–36.
Lukman. (2012).Pemberian Informasi Kesehatan dengan Kecemasan. Kesehatan,I, 11-16.
Murwani. (2010). pengaruh antara umur, pendidikan, pekerjaan dan informasi dengan tingkat kecemasan. Kesehatan.
Netina. (2012). Hubungan Kepekaan Humor dengan Kecemasan Menghadapi Penyusunan Skripsi di Universitas Muhamadiyah. Kesehatan, I, 10–35.
Nurrachman, Elly. (2010). Buku Saku Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
Nursalam, (2008) .Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Nuswantari, (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Usia Seseorang.Kesehatan I, 19-23.
Notoatmodjo,Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Prof, J., Djohan, B., & Barat, J. (2013). Pengaruh Tehnik Lima Jari Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Di RSUD dr . Soedarso Pontianak Kalimantan Barat Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Kesehatan, 2.
Pipin (2010). Asuhan Keperawatan Jiwa.. Jakarta : EGC
Titin, B. (2015). Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien Pre Operasi DI RS PKU Muhamadiyah Yogyakarta. Kesehatan, I, 6.
Ratna.(2010).Faktor Dukungan Keluarga terhadap Kecemasan Pasien Operasi di RSUD Klaten. Kesehatan, II
Roby. (2014).Pengaruh Pengalaman Pasien Melahirkan dengan Kecemasan Pasien di RS Pontianak.Kesehatan, I
Santoso. (2013).Hubungan Kecemasan dengan Pendidikan Kesehatan di RSUD Sragen.Kesehatan, II.
Suryani. (2010). Komunikasi Terapeutik edisi 1. Jakarta : EGC
Sukartinah. (2016). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Status Hemodinamik pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea di Ruang IBS RSUD dr. Soedoran Mangun Sumarso Wonogiri. Kesehatan, I.
Souza, JP, et al. (2010). Caesarean Section Without Medical Indication Increases Risk of Short-Term Adverse Outcome for Mother: The 2004-2008 WHO Global Survey on Maternal and Perinatal Health. BMC Medicine.
Stuart, GW, Sudden SJ. (2005). Buku Saku Keperawatan Jiwa Ed.3. Jakarta : EGC
Sudjinawati. (2010). Penanganan Stres, Kecemasan, dan Depresi Cet 1. Malang : Citra Malang.
Suliswati. (2011). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Yana. (2010). Hubungan Operasi Bedah Sesar dengan Kecemasan Ibu di RS Bunda Kasih. Kesehatan, II, 13–28.
Yogi. (2010). Buku Saku Komnunikasi da Konseling dalam Praktik Kebidanan. Jakarta : EGC