DIFFERENCES IN THE EFFECTS OF PSYCHORELIGENT THERAPY AND CLASSICAL MUSIC THERAPY ON REDUCING ANXIETY LEVELS IN ORTHOPEDIC PRE-OPERATION PATIENTS
Abstract
Kecemasan sebelum operasi, jika tidak ditangani mempunyai efek fisik dan emosional, hasil bedah yang buruk, dan perawatan pra operasi yang berkepanjangan. Kecemasan memicu respons stres yang merangsang pelepasan epinefrin dan norepinefrin, yang meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan detak jantung, curah jantung, dan kadar gula darah hingga penundaan jadwal operasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbedaan Terapi Psikoreligius dan Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Orthopedi di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang tahun 2024. Desain penelitian yang digunakan adalah adalah quasi eksperiment dengan pendekatan pre test-post test dalam dua kelompok (two group pre test and post test design) dengan sampel sebanyak 70 responden yang dibagi kedalam dua kelompok intervensi. Metode pengumpulan data menggunaan kuesioner APAIS. Hasil penelitian rata-rata tingkat kecemasan sebelum terapi psikoreligius adalah 14,09 dan setelah terapi 11,29. Rata-rata tingkat kecemasan sebelum terapi musik klasik adalah 14,40 dan setelah terapi 12,37. Hasil analisis uji Paired Sample T-Test perbedaan rata-rata tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok terapi dzikir p-value 0,000, pada kelompok terapi musik klasik p-value 0,000, dan uji perbedaan tingkat kecemasan setelah intervensi antarakelompok terapi psikoreligius (dzikir) dan kelompok terapi musik klasik p- value 0,27 (> 0,05) yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat kecemasan antara kedua terapi tersebut. Terapi psikoreligius dan Terapi musik klasik sangat efektif digunakan dalam menurunan tingkat kecemasan pada pasien pre- operasi Ortopedi di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang, sehingga diharapkan dapat diterapkan pada pasien yang mengalami kecemasan sebelum operasi orthopedi.