MODEL MASSAGE EFFLEURAGE, PIJAT OKSITOSIN SENAM NIFAS MEMPERCEPAT INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM
DOI:
https://doi.org/10.31290/jpk.v8i1.844Kata Kunci:
Massage effleurage, Pijat oksitosin, Senam nifas, Involusi uterusAbstrak
Perdarahan post partum salah satu penyebabnya adalah kontrasi uterus lemah atau atonia, hal ini bisa menyebabkan subinvolusi, retensio plasenta, infeksi dan hamorrhage atau HPP. Upaya pencengahan dengan memperbaiki kontraksi, retraksi dan miometroum yang kuat melalui massage effleurage ataupun merangsang keluarnya hormon oksitosin dengan cara pijat oksitosin dan senam nifas merupakan bagian penting perawatan post partum. Tujuan penelitian ini membuktikan pengaruh model massage effleurage, pijat oksitosin dan senam nifas terhadap involusi uterus ibu post partum di Klinik BPM Daerah Lawang. Metode penelitian adalah Quasy Experiment dengan Desain Post Test Only Randomized Control Group. Populasi dan sampel dalam penelitian adalah ibu post partum, dengan jumlah sampel 20 responden, sedangkan teknik pengambilan sampel dengan Consecutive Rondom Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian involusi uterus lebih cepat pada semua ibu post partum yang dilakukan massage effleurage dan pijat oksitosin, sedangkan pada kelompok senam nifas hampir semua responden, hal ini lebih banyak dibanding kelompok yang tidak dilakukan intervensi menunjukkan bahwa involusi uterus lambat sebagian besar responden. Pengujian variabel dengan Mann Whitney Test nilai p lebih kecil dari 0,05 bahwa kelompok massage effleurage, pijat oksitosin nilai p 0,005 dan kelompok senam nifas nilai p 0,011, berarti ada pengaruh model massage effleurage, pijat oksitosin dan senam nifas terhadap percepatan involusi pada ibu post. Model massage effleurage, pijat oksitosin dan senam nifas merupakan terapi non farmakologi direkomendasikan sebagian intervensi keperawatan mandiri, tidak memerlukan biaya dan efek samping bila dilakukan dengan benar pada ibu post partum untuk mempercepat involusi uterus sehingga mencengahan perdarahan dan infeksi nifas.
Referensi
Berman, A.,Snyder, S.,Kozier, B., & Erb,G. 2009.Buku Ajar Praktik Keperawatan klinis. Ed. 5 Jakarta : EGC
Cunningham, F. G. (2007). Obstetri Williams. Alih bahasa, Huriawati Hartono. EGC, Jakarta.
Chapman,V. (2006) The Midwife’sLabour and Birth Handbook. Blackwell Publishing, Oxford . (2006) Asuhan Kebidanan: Persalinan dan Kelahiran. Alih bahasa, H.Y.Kuncara. EGC, Jakarta
Ekowati R., Wahjuni, E.S.,& Alifa, A.2012. Efek teknik masase effleurage pada abdomen terhadap penurunan intensitas nyeri pada disminore primer mahasiswi PSIK FKUB Malang. Diakses 21 Juli 2016
Liana, D. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan tinggi fundus uteri pada post partum di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Jurnal STIKes U’Budiyah Banda Aceh. Diakses 21 Juli 2016
Ningrum ,AG. (2012) Pengaruh Effleurage Massage terhadap kontraksi uterus pada parturien kala 1 fase aktif . Diakses tanggal 21 Juli 2016
Moondragon. (2004) Effleurage & Massage. Diakses tanggal 10 Februari 2015.
Maida P. (2005) Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perdarahan pasca-persalinan dan upaya penurunannya di wilayah kerja Puskesmas Kota Medan. Jurnal Ilmiah PANMED. 2006;1(1):29-37.
Pillitteri,Adele. (2009) Maternal & child health nursing: care of the childbearing & childrearin