GAMBARAN ASUHAN GIZI PADA PASIEN SIROSIS HEPATIS DENGAN HEMATEMESIS MELENA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAIFUL ANWAR MALANG
Abstract
Sirosis Hepatis merupakan penyakit kronis pada hati dengan inflamasi dan fibrosis hati yang mengakibatkan distorsi struktur hati dan hilangnya sebagian besar fungsi hati. Penyebab munculnya sirosis hepatis di negara barat paling sering yaitu diakibatan oleh alkoholik sedangkan di Indonesia terbanyak disebabkan karena virus hepatitis B atau C. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran asuhan gizi meliputi Assessment, Diagnosis, Intervensi, Monitoring dan Evaluasi pada pasien Sirosis Hepatis dengan Hematemesis Melena di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain studi kasus (case study) yaitu dengan mengamati asuhan gizi pada pasien sirosis hepatis dengan hematemesis melena di Instalasi Rawat Inap 1 Ilmu Penyakit Dalam (IPD) Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar pada tanggal 2 sampai dengan 30 April 2018. Subyek penelitian berjumlah 6 pasien. Pengumpulan data dengan cara wawancara, obeservasi, pengukuran dan perhitungan secara langsung pada pasien, keluarga serta ahli gizi ruangan. Data yang diperoleh disajikan dalam tabel dan grafik serta dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menilai status gizi menggunakan LILA didapatkan 4 pasien status gizi kurang sampai buruk. Biokimia pada data awal didapatkan hemoglobin dan hematokrit pada 5 pasien rendah, eritrosit 6 pasien rendah, 6 pasien dengan anemia, leukosit 5 pasien tinggi, SGOT 5 pasien tinggi, SGPT 5 pasien rendah dan 5 pasien dengan albumin yang rendah. Pemeriksaan fisik pasien sirosis hepatis menunjukkan bahwa 6 pasien (100%) mengalami lemas, BAK warna teh, nafsu makan menurun dan nyeri pada perut, 5 pasien (83,33%) mengalami mual, mata kuning, BAB hitam, asites dan sesak nafas, serta 4 pasien (66,67%) memiliki edema, sedangkan pada pemeriksaan klinis pasien sirosis hepatis menujukkan 3 pasien (50%) dengan tekanan darah rendah, 4 pasien (66,67%) dengan nadi normal dan 5 pasien dengan GCS ringan pada saat pemeriksaan awal. Pada riwayat penyakit dahulu penyebab terbanyak yaitu virus hepatitis B, riwayat gizi dahulu 4 pasien sering mengkonsumsi teh dan kopi lebih dari 3 kali sehari dan pada riwayat gizi sekarang 4 pasien dengan asupan energi, protein dan lemak dalam kategori kurang, sedangkan 6 pasien dengan asupan karbohidrat dalam kategori kurang. Diagnosis gizi yang digunakan yaitu domain NI-2.1, NI-5.2, NI-5.4 dan NB-1.1. Intervensi gizi yang diberikan yaitu pemberian atau modifikasi, jenis atau jumlah makanan dan zat gizi pada waktu tertentu (ND-1.2) dan pemberian edukasi terkait pengaturan makan sesuai kondisi pasien (E-1.1). Pada monitoring dan evaluasi 4 pasien dengan status gizi kurang sampai dengan buruk, biokimia yang fluktuatif pada 6 pasien, 4 pasien dengan peningkatan tekanan darah, 3 pasien mengalami penurunan GCS atau kesadaran dan asupan makanan yang fluktuatif pada 6 pasien. Hasil penelitian didapatkan 6 pasien beresiko malnutrisi menggunakan SGA dan MUST, sedangkan penilaian status gizi dengan menggunakan pengukuran antropometri lingkar lengan atas (LILA) 4 pasien mengalami status gizi kurang sampai dengan buruk. Rata-rata tingkat konsumsi energi, protein, lemak dan karbohidrat masih dalam kategori kurang, hal ini disebabkan makanan diberikan secara bertahap. Perkembangan antropomteri belum mengalami peningkatan, pemeriksaan biokimia belum mengalami peningkatan yang lebih baik, pemeriksaan laboratorium terdapat perubahan setiap hari dan kondisi fisik pada 5 pasien mengalami penurunan. Keluarga diperlukan untuk memantau perubahan perilaku pada pasien.
References
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pus-taka Utama
Almatsier, S. 2010. Buku Penuntun Diet. Cetakan keduapuluh lima. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
American Dietetic Association, 2011, International Dietetics & Nutri-tion Terminology (IDNT) Refe-rence Manual: Standarized Language for The Nutrition Care Process 3rd Edition. Chicago, IL.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013). Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Bare BG., Smeltzer SC. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Ja¬karta: EGxivC. Hal : 45-47
Budhiarta, D.M.F. 2014. Penatalaksanaan Dan Edukasi Pasien Sirosis Hati Dengan Varises Esofagus Di Rsup Sanglah Denpasar Tahun 2014. Jurnal Medika, VOL. 5 NO.7, JULI, 2016: 1-2, Denpasar
Cornelia, Sumedi, E., Anwar, I., Rama-yu¬lis, R., Iwaningsih, S., Kresna¬wan, T., Nurlita H. 2013. Konsel¬ing Gizi. Penebar Plus, Jakarta
Corwin, E, J. 2001. Handbook of Pathophysiology. Arrangement with Lippincott Williams & Wilkins, USA. Diterjemahkan oleh Pendit, B, U. EGC, Jakarta
Corwin, E, J. 2008. Handbook of Patho¬physio¬logy. Arrangement with Lippincott Williams & Wilkins, USA. Diterjemahkan: Subekti, N, B. EGC, Jakarta
Dancygier, H. 2014. Spontaneous bacterial peritonitis. In: Ahmad J., Friedman, S.L., & Dancygier, H. Monal Sinai Expert Guides Hepatology. UK: John Wiley & Sons, Ltd, 227-234
Gibson RS. 2005. Principal of Nutrition Assesment. Oxford: Oxford University Press
Gibson, J. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. Diter¬je-mah¬kan oleh Sugiarto, B. Jakarta: EGC, 207-216
Hasan, I dan Araminta A,P. 2014. Ensefalopati Hepatik : Apa, Meng¬apa dan Bagaimana?. Lead¬ing Article, 2 : Vol. 27, No.3.
Kalaitzakis E, Olsson R, Henfridsson P, Hugosson I, Bengtsson M, Jalan R. 2007. Malnutrition and dia-betes mellitus are related to hepa¬tic encephalopathy in patients with liver cirrhosis. Liver Interna¬tional 2007; 27: 1194-201 (dalam Ndraha, S. 2015. Ensefalopati Hepatikum Minimal. Continuing MEDICAL Education Continuin Ahli Penyakit Dalam, Konsultan Gastroenterohepatologi, Fakultas Kedokteran Ukrida CDK-234/ vol. 42 no. 11, th. 2015, Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Pedo-man Proses Asuhan Gizi Terstan¬dar (PAGT). Kementrian Kese¬hatan RI, Jakarta
Khalili, M., & Burman, B. 2014. Liver disease. In : Hammer, G. D., McPhee, S.J. Pathophysiology of Disease: An Introduction To Clinical Medicine, Ed. 7th, The McGraw-Hill Companies, Inc, 385-425, USA
Ndraha, S. 2015. Ensefalopati Hepatikum Minimal. Continuing MEDICAL Education Continuin Ahli Penya¬kit Dalam, Konsultan Gastro¬enterohe¬pato¬logi, Fakultas Kedok¬ teran Ukrida CDK-234/ vol. 42 no. 11, th. 2015, Jakarta.
Plauth M, Cabre´ E, Riggio O, Camilo MA, Pirlich M, Kondrup J. 2006. ESPEN guidelines on enteral nutrition: Liver diseases. Clinical Nutrition 2006: 25: 285-94
Prasanti, D, I. 2013. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas. Karya Tulis Ilmiah maha¬siswa Program Strata-1 Kedok¬teran Umum – Universitas Dipo¬negoro, Semarang
Price, S. A., & Wilson, L. M. (2005). Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. (Brahm U. Pendit: Penerjemah). Ed. 6. Jakarta: EGC
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2014. Situasi dan Analisis Hepatitis. Jakarta: Ke-men¬terian Kesehatan RI
Sandjaja, Budiman, B., Herartri, R., Afriyansyah N., Soekatri, M., Sofia, G., Suharyati, Sudikno, dan Permaesih, D. 2009. Kamus Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Saskara, P, M, A dan Suryadarma, I, G, A. 2012. Case Report: Liver Cirrhos¬ is. Riset Pembinaan Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Den¬pasar, Denpasar
Sofwanhadi. 2012. Anatomi Hati. Dalam Sulaiman, A.H., Akbar, H.N., Lesmana, L.A., & Noer, H.M.S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Jakarta: Sagung Seto, 1-3.
Sudoyo, A. W. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen ilmu penyakit dalam FKUI.
Supariasa, I.D.N, Bakri, Bachyar., dan Fajar, Ibnu. 2012. Penilaian Sta¬tus Gizi. Penerbit Buku Ked-okteran EGC, Jakarta.
Supariasa, I.D.N. 2012. Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Penerbit Buku EGC, Jakarta
Suyono, Sofiana, Heru, Novianto, Riza, Musrifah. 2006. Sonografi Sirosis Hepatis di RSUD Dr. Moewardi. Cermin Dunia Kedokteran , No. 150, 2006 : 4-5, Surakarta
Tarigan, N. 1997. Buku Ajar Ilmu Penya¬kit Dalam Jilid I. Balai Penerbit FKUI, Jakarta