Efektivitas Modul Edukasi Berbasis Health Belief Model Dalam Meningkatkan Kesadaran Dan Perilaku Pencegahan Hipertensi
Abstract
Prevalensi hipertensi pada remaja semakin meningkat akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi garam, kurangnya aktivitas fisik, dan tingkat stres yang tinggi. Intervensi edukasi yang berbasis teori perilaku, seperti Health Belief Model (HBM), diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan perubahan perilaku pencegahan hipertensi sejak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi efektivitas modul edukasi berbasis HBM dalam meningkatkan kesadaran dan perilaku pencegahan hipertensi pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Sebanyak 60 remaja berpartisipasi dalam penelitian ini dan dibagi menjadi kelompok intervensi (30 orang) dan kelompok kontrol (30 orang). Instrumen penelitian berupa kuesioner kesadaran hipertensi dan perilaku pencegahan, yang diukur sebelum dan setelah intervensi. Data dianalisis menggunakan paired t-test untuk melihat perubahan yang signifikan dalam kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul edukasi berbasis HBM efektif dalam meningkatkan kesadaran dan perilaku pencegahan hipertensi. Pada kelompok intervensi, skor kesadaran hipertensi meningkat dari 50,8 menjadi 84,5 (p < 0,001), sedangkan kelompok kontrol hanya mengalami peningkatan kecil. Selain itu, perilaku pencegahan hipertensi juga meningkat secara signifikan, dengan 70% responden mengurangi konsumsi makanan asin, 65% meningkatkan aktivitas fisik, dan 60% mengadopsi teknik pengelolaan stres. Modul edukasi berbasis HBM terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran dan perilaku pencegahan hipertensi pada remaja. Implementasi modul ini di lingkungan sekolah dan layanan kesehatan primer dapat menjadi strategi pencegahan yang efektif dalam jangka panjang. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan lebih lanjut modul dengan metode pembelajaran interaktif dan integrasi dalam kurikulum pendidikan kesehatan
References
Gharlipour, Z., Tavassoli, E., Fathollahi-Dehkordi, F., & Alidosti, M. (2022). Promoting oral health behaviors of adolescent girls using a health belief model. Journal of Education and Community Health, 9(4), 195-202. https://doi.org/10.34172/jech.2022.10-689-2
Khatirpasha, S., Farahaninia, M., Nikpour, S., & Haghani, H. (2019). Uberty health education and female students’ self-efficacy. Journal of Client-Centered Nursing Care, 5(4), 231-238. https://doi.org/10.32598/jccnc.5.4.93.12
Mahanta, T., Mahanta, B., Deuri, A., Baruah, S., Rasailey, R., & Mahanta, B. (2018). Determinants of hypertension amongst school going adolescents aged 13–15 yrs in Assam. Clinical Epidemiology and Global Health, 6(3), 137-142. https://doi.org/10.1016/j.cegh.2017.08.005
Nisman, W., Parmawati, I., Lailatussa’adah, L., Larasati, N., & Krismonita, W. (2022). The effect of the commander application (gender equality-based adolescent reproductive health education) on knowledge, attitudes, and self-efficacy of high school students in Yogyakarta city. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 10(E), 1476-1482. https://doi.org/10.3889/oamjms.2022.10041
Risk Factor of Hypertension among Adolescence: A Literature Review. (2020). Indian Journal of Public Health Research & Development, 11(3), 1536-1542. https://doi.org/10.37506/ijphrd.v11i3.1536
Yoo, J., & Park, H. (2017). Relationship between parental hypertension and cardiometabolic risk factors in adolescents. Journal of Clinical Hypertension, 19(7), 678-683. https://doi.org/10.1111/jch.12991

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.