@article{JIKI, author = {Geva Ardianty and I Komang Suwita}, title = { SARI JERUK NIPIS DAN BELIMBING WULUH SEBAGAI KOAGULAN DAN PENGAWET ALAMI PADA PROSES PEMBUATAN TAHU PUTIH}, journal = {Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI)}, volume = {5}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {}, abstract = {Tahu putih merupakan salah satu produk pangan yang rawan disimpan menggunakan bahanpengawet berbahaya. Tujuan penelitian ini mengetahui tingkat ketahanan tahu putih menggunakanbahan pengawet alami berupa sari jeruk nipis dan belimbing wuluh serta tingkat penerimaannya dimasyarakat. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain percobaan Rancangan AcakLengkap menggunakan 4 taraf perlakuan dengan variabel proporsi sari jeruk nipis dan belimbingwuluh, waktu penyimpanan, dan suhu penyimpanan pada suhu ruang (20-25°C). Uji organoleptiktingkat kesukaan yang dilakukan warna, aroma, rasa, dan tekstur. Hasil uji statistik Kruskal Wallispada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan (p<0,05) terhadapwarna tahu. Secara keseluruhan panelis lebih menyukai produk tahu putih taraf perlakuan P3 dengankoagulan sari jeruk nipis dan sari belimbing wuluh. Produk tahu putih tahan selama 3 hari pada suhuruang 20-25°C. Sedangkan umur simpan produk paling baik ada pada taraf perlakuan P1 dan P2dengan umur simpan selama 4 hari. Kesimpulannya sari jeruk nipis dan belimbing wuluh dapatdigunakan sebagai bahan pengawet alami untuk produk tahu putih selama 3-4 hari pada suhu ruang}, issn = {2615-5516}, pages = {26--32}, doi = {10.31290/jiki.v5i1.930}, url = {https://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/JIKI/article/view/930} }