The Journal of Public Health Promotion

The Effectiveness Of Women Empowerment In Preventing The Risk Of Anemia In The Sukun District, Malang City

Sabilatu Assalamah — 2024-05-03

Anemia is one of the health problems in the world, especially in developing countries. Anemia in women of childbearing age (WUS) is caused by iron deficiency caused by an unhealthy and inadequate diet. The study is purposed to analyze the effectiveness of group empowerment in improving the knowledge and attitudes of WUS related to diet to reduce the risk of anemia in the Ciptomulyo Health Center working area. The type of research used is quantitative research with a simple random sampling technique using a single group pre-post design with a sample of 46 respondents. The knowledge and attitude data collection techniques using questionnaires, checklist sheets, and observation sheets. Knowledge data was processed using the Wilcoxon Test, while attitudes used the Likert Scale. The results showed that before the empowerment of WUS, the pre-test result found that 50% of WUS had knowledge and attitudes below the average. Meanwhile, after empowerment and data collection through the post-test, it was found that the increase in knowledge was 93.47%, while the attitude of WUS increased to 62.9%. This study proves that empowerment regarding diet as an effort to prevent anemia is effective in changing the attitude and knowledge level of WUS.

Peran Keluarga Dalam Upaya Pencegahan Risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) Hipertensi Melalui Perilaku CERDIK di RT 03 RW 02 Kelurahan Pandanwangi

Farah Choirunnisa — 2024-05-03

Latar belakang: Dalam membangun SDM yang berkualitas dalam pembangunan nasional dibutuhkan SDM yang tangguh secara fisik, mental yang kuat dan kesehatan yang prima. Akan tetapi, masih banyak masyarakat Indonesia yang mengabaikan perilaku hidup sehat, sehingga muncul penyakit menular dan tidak menular terutama pada penyakit tidak menular cukup tinggi di Indonesia. Di Jawa Timur prevalensi penyakit PTM paling tinggi adalah pada penyakit hipertensi yakni 36,3%, dan diabetes melitus 2,6% (Riskesdas, 2018). Di wilayah kerja Puskesmas Pandanwangi, penyakit Hipertensi menduduki peringkat teratas dalam Sepuluh Besar Penyakit dengan presentase 26%, hal ini menunjukkan darurat yang harus ditangani dengan cepat untuk menekan angka kesakitan/kematian akibat hipertensi. Adapun bentuk upaya pencegahan penyakit tidak menular terutama pada hipertensi adalah dengan melakukan perilaku “CERDIK” yaitu Cek kesehatan rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat kalori seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stress.

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui gambaran peran keluarga tentang berperilaku CERDIK sebagai upaya pencegahan risiko PTM pada keluarga di RT 03 RW 02 Kelurahan Pandanwangi.

Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan informan penelitian yaitu teknik Purposive sampling dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan data penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian berjumlah 11 orang dengan uraian 5 ibu yang memiliki hipertensi, 4 ayah, 1 lansia dan 1 kader.

Hasil: Hasil dari penelitian ini adalah faktor predisposisi (pengetahuan dan sikap) perilaku CERDIK pada keluarga masih kurang dikarenakan kurangnya informasi lebih lanjut mengenai perilaku CERDIK dari petugas kesehatan. Sikap dalam menerapkan perilaku CERDIK pada keluarga masih belum secara menyeluruh. Faktor pendukung dalam ketersediaan obat dan cek keseehatan rutin di fasilitas kesehatan sebagian informan melakukan dan ada pula yang tidak. Peran keluarga dalam faktor pendorong yakni keluarga memberi dukungan emosional dan aksi sangat berdampak dalam menerapkan perilaku CERDIK untuk saling menjaga kesehatan anggota keluarga.

Kesimpulan: perilaku CERDIK pada keluarga didapatkan informan cukup baik mengetahui apa itu pola hidup sehat. Akan tetapi, informan belum mengetahui sepenuhnya pola hidup sehat dengan perilaku CERDIK dalam pencegahan hipertensi. Gambaran sikap keluarga dalam menerapkan perilaku CERDIK masih kurang, keluarga tidak sepenuhnya dalam menerapkan perilaku CERDIK. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan informan mengenai perilaku CERDIK dan kurangnya informasi lebih dari pihak petugas kesehatan mengenai indikator perilaku CERDIK.

Kata Kunci : Peran Keluarga, Perilaku CERDIK, Hipertensi

Pengaruh Program Edukasi Melalui Metode Peer Tutoring Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Aktivitas Fisik Dalam Upaya Pencegahan Risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) Di Man 2 Kota Malang

Ayu Ashillah Delavita — 2024-05-03

Abstrak

Penyakit jantung koroner (PJK) menjadi salah satu masalah kesehatan dalam sistem kardiovaskular yang jumlahnya meningkat cepat dengan menurut data World Health Organization (WHO). Populasi penelitian ini seluruh siswa MAN 2 Malang berjumlah 1.229 siswa dan sampel 34 siswa dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian Pre-Eksperimental dengan pendekatan One-Group Pretest-Posttest. Bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Program Edukasi Metode Peer Group terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Aktifitas Fisik dalam Upaya Pencegahan Risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) di MAN 2 Malang. Hasil pretest dan posttest yang telah dilakukan diketahui bahwa hasil uji statistik Paired Sample T-Test menunjukkan angka yang signifikan antara nilai pretest dengan post-test menunjukkan nilai signifikasi p 0,000 < 0.05 sehingga mengalami gejala normalitas. H0 ditolak dan Ha diterima. Pengetahuan remaja sebelum diberikan intervensi delngan hasil kurang kemudian pengetahuan remaja meningkat setelah diberikan intervensi dengan kategori baik. Sehingga edukasi melalui metode peer tutoring efektif dalam mengoptimalisasi pengetahuan remaja tentang aktivitas fisik dalam pencegahan risiko Pelnyakit Jantung Koroner (PJK).

Perbedaan Pengetahuan Tentang Pencegahan Diare Menggunakan Kartu Truth or Dare dan Poster

Syafa Ulya — 2024-05-03

Pada tahun 2018 terjadi 10.369 kasus Diare pada anak di Kota Malang, 1.639 di antaranya adalah anak Sekolah Dasar dengan rentang umur 6-14 tahun (Dinas Kesehatan Kota Malang, 2018). Usia sekolah merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, oleh karerna itu diperlukan media edukatif pencegahan diare untuk menarik minat anak dalam pencegahan diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan pencegahan diare menggunakan kartu Truth or Dare dan Poster di SDN 3 Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian Quasi Eksperiment dengan pendekatan two group pre-test post-test, sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah anak kelas IV dan V yang berjumlah 52 siswa dengan menggunakan teknik Purposing Sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner. Uji yang digunakan adalah uji wilcoxon.

Terdapat perbedaan yang bermakna pengetahuan pencegahan diare sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, baik pada kelompok 1 (Asymp.Sig. (2-tailed) = 0,001) maupun pada kelompok 2 (Asymp.Sig. (2-tailed) = 0,001). Setelah dilakukan intervensi kedua kelompok sama-sama mengalami peningkatan pengetahuan, yakni dari berkategori cukup menjadi baik, dari sini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan yang signifikan antara Kelompok 1 Truth or Dare dan Kelompok 2 Poster, dan kedua media sama-sama bagus digunakan sebagai media pembelajaran pencegahan diare pada anak sekolah dasar.

Pemberdayaan Kader Jumantik Terhadap Perilaku Pencegahan DBD Di SDN Percobaan 2 Kelurahan Pisang Candi Kota Malang

Risa Anjelina Oktavia — 2024-05-03

Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Anak usia sekolah merupakan kelompok yang paling rentan dan memiliki risiko tinggi terhadap penyakit deman berdarah. Oleh karena itu dilakukan upaya pencegahan di sekolah dengan pemberdayaan kader jumantik cilik di SDN Percobaan 2.

Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberdayaan sebelum dan sesudah diberikan edukasi.

Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan desain one grup pre eksperimen

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata pengetahuan kader jumantik cilik tentang pencegahan DBD (pretest = 53,71) dan (posttest = 71,43), peningkatan rata-rata sikap kader jumantik dalam pencegahan DBD (pretest = 47,6) dan (posttest = 58,3), dan peningkatan rata-rata tindakan kader jumantik dalam pencegahan DBD (pretest = 47,6) dan (posttest = 58,3). Hasil analisis didapatkan signifikasi pengetahuan (p-value = 0.000 < 0.05), signifikasi sikap (p-value = 0.000 < 0.05), signifikasi tindakan (p-value = 0.003 < 0.05).

Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberdayaan kader jumantik terhadap perilaku pencegahan DBD di SDN Percobaan 2. Rekomendasi untuk siswa bersama kader jumantik bahu membahu menjaga lingkungan sekolah untuk mencegah terjadinya DBD.

Kata Kunci: Pemberdayaan; Kader Jumantik; DBD; Perilaku (Pengetahuan, Sikap, Tindakan)