Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntikan Dengan Hipertensi
DOI:
https://doi.org/10.31290/majory.v5i1.3887Kata Kunci:
Hipertensi, Kontrasepsi SuntikanAbstrak
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Menurut data badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, provinsi Jawa Tengah menduduki urutan ke tiga dengan jumlah penduduk 32.382.657 jiwa. Kontrasepsi suntik merupakan kontrasepsi yang paling banyak dipakai, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesteron.. Menurut data BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) pengguna KB Suntik di Jawa Tengah paling banyak dibandingkan dengan metode kontrasepsi yang lain yaitu mencapai 914.544 jiwa. Salah satu kekhawatiran pemakaian metode kontrasepsi suntikan adalah hipertensi. Jenis penelitian ini merupakan non eksperimen yang merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik akseptor suntik yang meliputi umur, pendidikan serta lama penggunaan KB suntik dengan hipertensi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor suntik 3 bulan yang datang ke bidan Syarifah Mranggen Demak dengan sampel sebanyak 65 orang. Tehnik analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian yang diperoleh dari 65orang, menunjukkan bahwa sebagian besar usia ibu yang menggunakan kontrasepsi KB suntik adalah ibu yang berusia antara 36-40 tahun yaitu sebanyak 19 orang (29,2%), lama penggunaan kontrasepsi suntik antara 3- 5 tahun sebanyak 30 orang (46,1%), tekanan darah akseptor dengan kontrasepsi suntikan adalah normal sebanyak 61 orang (93,8%) dan yang mengalami hipertensi sebanyak 4 orang (6,2%). Ibu yang menggunakan akseptor suntik KB yang mengalami kenaikan tekanan darah adalah yang lama penggunaan KB suntik lebih dari 8 tahun dan berusia 36-40 tahun sebanyak 5 orang dan tidak ada hubungan antara lama penggunaan kontrasepsi dengan hipertensi



