TY - JOUR AU - Mugianti, Sri AU - Suprajitno, Suprajitno PY - 2020/05/27 TI - PENINGKATAN KAPASITAS KADER BKR DALAM PENGELOLAAN KELOMPOK BINA KELUARGA REMAJA (BKR) GARUDA KELURAHAN GEDOG KECAMATAN SANANWETAN KOTA BLITAR JF - Jurnal IDAMAN (Induk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan); Vol 4 No 1 (2020): Jurnal IDAMAN (Induk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan) KW - N2 - Pembentukan kelompok Bina Keluarga Remaja di Kelurahan Gedog berdasarkan Surat Keputusan Lurah Gedog N0 8 tahun 2018. Berbagai upaya untuk mengaktifkan kegiatan dilakukan namun berdasarkan hasil pengabmas Poltekkes Malang tahun 2018 masih ada beberapa hasil yang memerlukan tindak lanjut. Kemampuan kader dalam mengelola BKR yang sudah ada masih belum sesuai dengan kompetensi kader BKR (Bina Keluarga Remaja). Pengelolaan BKR sesuai yang diharapkan belum tercapai karena belum mendapatkan pembinaan intensif dari dinas pengampu dalam hal ini Dinas P3APP dan KB. Mekanisme pengelolaan BKR, pencatatan pelaporan dan pengetahuan yang harus dimiliki perlu ditingkatkan. Pemberian ketrampilan hidup perlu diberikan untuk lebih menggerakkan motivasi dan semangat untuk menjadi kader. BKR Garuda dan  data dari  Puskesmas  Sananwetan sebagai pusat layanan kesehatan milik Pemerintah  Daerah Kota Blitar menyediakan layanan Poli Kesehatan Peduli Remaja yang mewadahi permasahan remaja terkait dengan kesehatan terutama tentang kesehatan reproduksi. Kemampuan kader dalam pengelolaan Kelompok Bina Keluarga Garuda di Lingkungan Gedog masih belum optimal Pengabdian Masyarakat yang diusulkan adalah  Peningkatan kapasitas Kader  Bina Keluarga Remaja Remaja  Garuda Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan.  Metode yang digunakan untuk pengabdian masyarakat adalah dengan cara meningkatkan kapasitas kader BKR  melalui pelatihan TOT dan pendampingan Langkah awal akan memberikan pelatihan kepada kader yang sudah ada tentang materi pengelolaan kelompok BKR dan materi berkaitan dengan life skill yang bisa dilakukan oleh anggota selanjutnya dilakukan pendampingan saat mempraktekkan kemampuan untuk menjadi pelatih. Hasil pengabmas menunjukkan ada peningkatan rata rata pengetahuan kader  sebelum dan sesudah pelatihan sebesar 47.2, terjadi peningkatan kemampuan menjadi penyuluh dari cukup menjadi baik,  60 % kemampuan administrasi baik dalam hal pencatatan kegiatan  penyuluhan, membuat catatan regrisristrasi anggota dan dokumen kegiatan  dan  40% lainnya cukup. Pelatihan dan pendampingan kader penting dilakukan agar program yang sudah dicanangkan pemerintah dapat tercapai UR - https://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/idaman/article/view/1502