TY - JOUR AU - Ardianty, Geva Ajeng AU - Suwita, I Komang PY - 2019/05/30 TI - SARI JERUK NIPIS DAN BELIMBING WULUH SEBAGAI KOAGULAN DAN PENGAWET ALAMI PADA PROSES PEMBUATAN TAHU PUTIH JF - Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI); Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI)DO - 10.31290/jiki.v5i1.930 KW - N2 - Tahu putih merupakan salah satu produk pangan yang rawan disimpan menggunakan bahan pengawet berbahaya. Tujuan penelitian ini mengetahui tingkat ketahanan tahu putih menggunakan bahan pengawet alami berupa sari jeruk nipis dan belimbing wuluh serta tingkat penerimaannya di masyarakat. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain percobaan Rancangan Acak Lengkap menggunakan 4 taraf perlakuan dengan variabel proporsi sari jeruk nipis dan belimbing wuluh, waktu penyimpanan, dan suhu penyimpanan pada suhu ruang (20-25°C). Uji organoleptik tingkat kesukaan yang dilakukan warna, aroma, rasa, dan tekstur. Hasil uji statistik Kruskal Wallis pada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan (p<0,05) terhadap warna tahu. Secara keseluruhan panelis lebih menyukai produk tahu putih taraf perlakuan P3 dengan koagulan sari jeruk nipis dan sari belimbing wuluh. Produk tahu putih tahan selama 3 hari pada suhu ruang 20-25°C. Sedangkan umur simpan produk paling baik ada pada taraf perlakuan P1 dan P2 dengan umur simpan selama 4 hari. Kesimpulannya sari jeruk nipis dan belimbing wuluh dapat digunakan sebagai bahan pengawet alami untuk produk tahu putih selama 3-4 hari pada suhu ruang UR - https://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/JIKI/article/view/930